Selasa, 27 Desember 2011

BAHAN PELENGKAP BUSANA

         Bahan pelengkap adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan busana yang kita buat. Bahan pelengkap busana tersebut antara lain benang jahit, benang hias, zipper atau ritsluiting, kancing, pita, renda, hak atau kancing kait dan lain-lain. 
Benang
            Benang yang digunakan untuk pekerjaan menjahit ada beberapa macam, ini disesuaikan dengan  kebutuhan. Sebagai pedoman dalam pemakaian benang jahit, secara umum dapat dilihat  nomor yang ada pada bungkus benang tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Wancik (1992:62) antara lain :
  • Benang no 50 artinya panjang benang 50 meter dan berat 1 gram.Digunakan untuk menjahit bahan yang tidak terlalu tebal / tipis.
  • Benang no 60 artinya panjang benang 60 meter berat 1 gram.Digunakan untuk menjahit kain yang sangat tipis. 
  • Benang no 80 artinya panjang benang 80 meter beratnya 1 gram. Digunakan untuk menjahit bahan jok mobil, terpal, bahan tas atau kulit.Benang ini lebih kasar dan kuat.
Selain itu benang yang digunakan hendaklah disesuaikan dengan serat bahan, ketebalan bahan serta jenis setikan yang diinginkan. Benang yang digunakan sebaiknya mempunyai asal serat yang sama dengan bahan yang akan dijahit. Misalnya benang dari serat alam hendaklah digunakan untuk menjahit bahan yang dari serat alam pula, begitu juga dengan benang dari serat sintetis digunakan untuk menjahit bahan dari serat sintetis
pula.
Untuk setikan hias sering digunakan benang yang relatif   kasar seperti setikan hias pada celana jeans, karena sesuai dengan fungsinya untuk hiasan.
Beberapa jenis benang yang digunakan untuk menjahit dan menghias busana di antaranya yaitu :
1) Benang Jahit
Benang jahit ialah benang yang digunakan untuk menjahit. Halus kasar benang ditentukan menurut nomor benang. Makin tinggi nomor benang makin halus benang tersebut. Misalnya benang jahit no 60 lebih halus dari benang no 50 dan no 40.
2) Benang mouline 
yaitu benang yang berlainan warna disering/ dipilin jadi satu sehingga benang mouline disebut juga benang pelangi. Benang ini digunakan untuk menghias pakaian atau kain.
3) Benang melange (benang serabut campur) 
yaitu benang yang mempunyai warna beraneka ragam yang dibuat dengan cara dipintal. Digunakan untuk menghias pakaian.
4) Benang yaspis 
yaitu benang yang dipilin dari dua benang yang belum dipilin sehingga bentuknya berupa satu benang bulat. Digunakan untuk menghias pakaian.
5) Benang logam
yaitu benang yang terbuat dari logam berlapis plastik atau plastik berlapis logam. Bentuk benang berkilau, ada yang warna perak dan ada yang warna emas. Digunakan untuk menghias pakaian atau lenan rumah tangga dan juga digunakan sebagai bahan untuk tenunan seperti tenun songket.
6) Benang karet 
yaitu benang yang terbuat dari karet yang telah divulkanisasi. Benang ini bersifat elastis sehingga banyak digunakan untuk mengerutkan bagian-bagian pakaian.
7) Benang sulam/suji 
yaitu benang yang digunakan untuk menyulam/menghias pakaian. Benang suji tersedia dalam aneka warna. Ada yang hanya satu warna dan ada juga yang palang atau warna bertingkat.
8) Benang bordir 
yaitu benang yang digunakan untuk membordir atau menyulam dengan mesin. Benang ini mengkilat dan tersedia dalam aneka warna.
9) Benang jagung 
yaitu benang yang terbuat dari serat selulosa berwarna krem/broken white. Digunakan untuk membuat renda, menjahit kasur dan lain-lain.
10) Benang tetoron 
yaitu benang sintetis yang kuat digunakan sebagai bahan kaitan untuk membuat pelengkap busana berupa tas, ikat pinggang, dan lain-lain.
11) Benang wol 
yaitu benang yang agak berbulu dan pilinannya longgar. Digunakan untuk bahan menghias lenan rumah tangga seperti taplak meja, hiasan dinding danlain-lain.
                                                                                                                                                                                                                      
 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar